Peningkatan kualitas guru di seluruh Indonesia tidak dapat dihentikan oleh apapun termasuk dimasa pandemic covid 19. Kuliah umum Pusdatin Kemendikbud bagi para Sahabat Duta Rumah Belajar dilaksanakan secara serentak untuk seluruh guru dari tanggal 14 s.d 17 September 2020 . Sebanyak lebih dari 1000 guru mengikuti kuliah umum tersebut merupakan wakil dari setiap Provinsi di Tanah Air. Peningkatan guru dalam berkomunikasi disampaikan oleh Charles Bonar Sirait seorang seorang artis, presenter,penulis dan Trainer Public Speaking.
Charles Bonar Siraut yang lebih populer disapa Bang Charles ini mengungkapkan bahwa guru ideal adalah guru yang tidak saja populer tapi juga harus meningkatkan kompentensi. Popularitas guru diperlukan tapi tidak mulak karena komunikasi atau pesan akan lebih bermakna apabila yang menyampaikan itu berpengaruh atau populer. Bang Charles kemudian menekankan bahwa orang yang berpengaruh itu populer dan kompeten.
Bang Charles kemudian berbagi Tips membangun Public Speaking bagi Guru :
1. Memahami pola komunikasi sederhana
Pesan yang disampaikan seorang guru harus disederhanakan agar bisa diterima dengan baik oleh siswa. Hal yang paling penting dimiliki seorang penyampai pesan menurut Bang Charles adalah seorang guru harus bisa jadi pemimpin.
"Memimpin pada dasarnya adalah perkara
mempengaruhi dan meyakinkan orang lain"
(Kale Luderman, PH.D & Eddie Erlandson,MI)
Guru harus bisa memiliki jiwa kepemimpinan untuk mempengaruhi siswa untuk menerima pesan yang disampaikan oleh guru tersebut. Seorang guru yang memiliki jiwa kepemimpinan akan selalu membangun image atau citra yang baik agar memiliki pengaruh.
1. Harus Dipercaya
Pada materi ini Bang Charles juga mengutip sebuah kalimat yang disampaikan oleh Jack Canfield, Author of "The Success Principle"
"Jika kamu tidak percaya sama sama seorang penyampai pesan
(Pemimpin), maka kamu tidak akan percaya pesannya."
Sebelum kita bicara tentang konten kepada siswa, siswa harus percaya dulu dengan gurunya. Jika tidak maka siswa tidak akan percaya pesan kita. Bang charles kemudian menyatakan bahwa membangun kepercayaan itu tidak mudah namun perlu dibangun dengan cara selalu meningkatkan kompetensinya, membangun nama baik, dan reputasi.
b. Pendidik Pusat Perhatian Publik
Pendidik atau penyampai pesan harus memiliki kemampuan menarik, karena seorang pelajar akan memperhatikan gurunya dari ujung kaki hingga diujung kepala. Sedikit saja penampilan kita yang salahmaka kan menjadi penilaian tersendiri bagi siswa dan hal ini akan mengurangi rasa percaya mereka kepada kita.
c. Pendidik Harus Mampu membuat Publik Terjaga
Seorang pendidik harus membuat siswa selalu semangat memperhatikan guru pada saat menyampaikan pesan, tidak boleh ada siswa yang mengantuk atau tidur. Kita harus membangun interaksi dengan siswa agar siswa tidak bosan dan merasa bahwa apa yang ingin guru sampaikan adalah penting.
Menciptakan suasana agar siswa selalu terjaga adalah seorang guru harus mempersiapkan diri sebelum menyampaikan pesan kepada siswa diantaranya membuat skenario yang menarik, judul dan konten yang menarik.
2. Impactful Communication (Memiliki Kekuatan untuk mendapatkan Rasa Simpati)
Seorang pendidik harus memiliki rasa simpati, kasih sayang dan ikhlas untuk berbagi agar pesan yang disampaikan mudah sampai kepada siswa. Contoh ekspreseif, menyentuh siswa, responsif, tertarik, sensitif, dan mampu memberikan inspirasi bagi siswa.
3. Persuasive Coomunication (Membangun Opini atau Keyakinan)
Opini publik terhadap kita ternyata dapat diciptakan, demikian pula dengan opini siswa terhadap guru. Seorang guru harus membentuk sebuah opini siswa bahwa kita adalah guru yang dapat dipercaya dan pesan yang disampaikan itu adalah penting.
Membangun opini siswa dapat dibangun oleh guru melalui memaksimalkan kemampuan guru dalam mengajar atau menyampaikan pesan. Guru pada jaman sekarang tidak perlu berjuang sendiri, guru perlu memerlukan alat bantu atau peraga yang menarik yang sesuai dengan zaman.
4. Persona Branding
Guru harus dikenal siswa, mampu menunjukkan ciri khas atau kemampuan uniknya. Misalnya guru yang ahli bidan IT, guru yang ahli Publikasi Ilmiah, guru yang mampu membuat puisi, dll. Jadi baranding itu bisa dibentuk melalui sosial media dll.
Membangun branding dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi guru melalui peningkatan kompetensi secara internal seperti peningakatan finansial, famili dan ekternal seperti peninkatan kualifikasi pendidikan, diklat dll.
Demikian hasil rangkuman kuliah dengan Charles Bonar Sirait, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar